Hakekatnya Di Negara Maju Sistem Pertanian Ya Tanam Paksa yaitu harus mengikuti SOP yang telah ditetapkan negara, petani harus mengikuti aturan hukum demi kepentingan orang banyak bukan demi kepentingan Konglomerat atau kolonial. Dan SOP itu sendiri merupakan hasil riset yang panjang yang terbukti memberi dampak positif terhadap kualitas & kuantitas hasil panen sehingga Petani diuntungkan & rakyat mendapat berbagai jenis pangan dengan kualitas tinggi harga terjangkau, kuantitas yang tinggi membuat biaya produksi turun seperti Gula Pasir Brazil biaya produksi hanya sekitar Rp 5000/kg, jauh dengan kita yang produksi sendiri-sendiri tidak ada SOP tapi kondisi sangat menguntungkan perkebunan besar yang menikmati tingginya harga

tips petani

Di kita hasil Riset tidak diundangkan menjadidi PP atau Perda sehingga petani jalan sendiri sendiri dengan rata-rata produksi rendah sehingga biaya produksi tinggi. Anehnya peneliti kita diam hasil risetnya tidak dijadikan SOP sehingga sistem pertanian berjalan dengan caranya petani sendiri, dari sini masalah pertanian bisa diurai kalau Kementan & Kemenristek Faham.

Angka Statistik Panen kita kurang sahih sehingga walau panen dikatakan tinggi tetap impor, jagung stop impor terus harga melonjak 2 kali harga pasar dunia terus menuntut harga daging & telur turun, mana mungkin, mata rantai yang harus dibenahi panjang menyangkut Sistem & Undang-Undang Pertanian TAPI bisa, insya Allah

Choliq, Achsin U.