Menghidupkan Tanah Yang Mati
Menghidupkan tanah yang mati & meningkatkan penghasilan petani serta menjaga ketahanan pangan nasional, ada keluhan KLASIK petani kita rata rata hanya punya seperempat hektar sudah begitu lahan makin tandus karena semakin miskin hara, LAHAN MAKIN SEMPIT PIKIRAN YANG HARUS DIPERLUAS, kalau hanya garap sawah Petani jadi pengangguran tidak kentara, jam kerja petani rendah TAPI kalau jerami diolah & diperkaya gizinya bisa untuk pelihara 20 domba betina & 2 jantan unggul, tiap bulan bisa jual rata-rata bisa jual 3 domba, suatu tambahan penghasilan yang cukup besar, kotoran domba setelah matang ditaburkan ke sawah, maka segala jenis renik seperti cacing dll akan berkembang pesat, ITIK pun tidak usah diajari akan pandai nyedot, juga keong, wereng dll disantap itik, mengatasi hama di Jepang digunakan itik untuk menangkap kutu dll.
Bila 200 itik dilepas di lahan 2500 m2 maka biaya pakan itik bisa jauh ditekan sebaliknya kualitas telur itik sawah jauh lebih dari itik Kandangan apalagi tanah dikondisikan dengan pupuk kandang sehingga renik-renik akan tumbuh subur juga kandungan Organik akan meningkat sehingga produktivitas sawah bisa 2 x lipat karena selama ini sawah kita kadar organiknya < 1 % atau lahan kritis, memberi pupuk organik adalah menghidupkan ekosistem di dalam tanah, ketika tanah subur kehidupan saling menopang. Tambahan penghasilan 3 ekor domba per bulan 100-150 telur per hari terus panen meningkat 2 x adalah sangat berarti. TIDAK PERCAYA ya dicoba saja karena tidak bisa bertani dengan berdebat, BISMILLAH
Choliq, Achsin U.
Posting Komentar
Posting Komentar