credit : IslamIndonesia |
tahun 1948 Ahli Ekonomi, Ahli Hukum, Ahli Anthropology, ahli pendidikan dll kumpul di Bonn, Jerman, mereka hendak merumuskan SISTEM EKONOMI BARU sebab bila sistem ekonomi diserahkan ke pasar bebas maka akan terjadi KESENJANGAN SOSIAL yg berbahaya, di satu sisi ada kelompok kaya raya yang menguasai lahan sampai ratusan ribu hektar tapi di sisi lain ada golongan masyarakat yg mengais ngais sisa makanan di pinggir jalan.
SEMUA ITU TIDAK BOLEH TERJADI maka dirumuskan Sistem Ekonomi Baru yg bisa menjamin Keseimbangan antara Pertumbuhan Ekonomi & Keadilan Sosial yg kemudian disebut SOZIALE MARKWIRTSCHAFT ekonomi pasar berorientasi sosial, daya beli ditingkatkan, harga2 dikendalikan tanpa merugikan petani & produsen lainnya, inflasi pun terjaga, disitulah PERAN NEGARA, Pertumbuhan yg kuat pada perusahaan2 besar dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi golongan menengah bawah, Industri Besar seperti BMW, Mercy dll suku cadangnya dibuat oleh berbagai UKM sehingga kesempatan kerja meluas & merata, pendidikan gratis adalah cara paling efisien untuk meningkatkan & meratakan level sosial, sehingga anak2 buruh punya peluang untuk membangun masa depannya, kemudian jadi nyata bahwa pertumbuhan Ekonomi, Keadilan Sosial tumbuh seimbang & kuat
TERUS BAGAIMANA DI INDONESIA, HARUSNYA yang dikembangkan PERKEBUNAN RAKYAT atau berbagai jenis UKM tapi dikelola MANAGEMENT PROFESSIONAL untuk membantu rakyat banyak, jangan biarkan rakyat mengelola sendiri karena kemampuan managerial masih terbatas tapi jangan pula model ASN yang tidak efisien harus ada format baru untuk ZAMAN BARU tapi jangan biarkan lagi Individu menguasai ratusan ribu hektar karena itu bertentangan dengan hajat hidup orang banyak, negara dibangun untuk hajat hidup orang banyak tapi jangan biarkan rakyat kerja sendiri harus dibantu lembaga profesional untuk keadilan, baik dari segi modal, teknologi & pemasaran, itu ciri khas negara modern tapi berorientasi sosial agar kita secara nyata keluar dari lingkaran kesenjangan sosial. KEADILAN ITU HARUS DIBANGUN karena tidak bisa tumbuh sendiri
Choliq, Achsin U.
Posting Komentar
Posting Komentar