Pikiran Manusia bisa melebar sampai batas cakrawala TAPI bisa menyempit sumpek & jutek, Miyamoto Musashi ingin belajar ke Pendeta Hyugo tapi tidak juga diterima sebagai muridnya, tapi Musashi terus mengikuti kemana pun Sang Pendeta Pergi sampai2 pakaian Musashi compang camping rambutnya kusut masai, akhirnya Musashi putus asa tersungkur sujud di hadapan Sang Pendeta, Pendeta Hyugo mengambil tongkat kemudian dibuat lingkaran yang melingkupi tubuhnya Musashi terus ditinggal pergi. Musashi tercengang itu pelajaran pertama, terakhir & satu satunya, sambil duduk Musashi merenung & muncul pemahaman BAHWA pikiran manusia itu seperti lingkaran bisa mengecil setitik, sumpek, kusut & jutek TAPI bisa melebar sampai batas cakrawala, itu pilihan.


Para Nabi, Para Wali & orang orang bijak bestari bisa berfikir jauh ke depan karena pikiran mereka menyentuh Gelombang Tuhan maka mereka bisa memprediksi masa depan. KITA ORANG BIASA setidaknya tidak berfikir negatif, berprasangka buruk karena bisa jadi PIKIRAN KITA MENYATU DENGAN GELOMBANG SETAN, sangat jelas dampaknya, dari ucapan atau tulisan kita, kondisi kesehatan jiwa kita bisa dibaca, karena itu agama menganjurkan berprasangka yang baik, berkata yang benar karena itu menyehatkan jiwa sekaligus mendekati GELOMBANG TUHAN Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Choliq, Achsin U.)